Kamis, 26 Mei 2022

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2

 

Koneksi Antar Materi Modul 3.2.a.9

Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

Sekolah adalah sebuah bentuk interaksi antara faktor biotik (unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang tidak hidup). Kedua unsur ini saling berinteraksi satu sama lainnya sehingga mampu menciptakan hubungan yang selaras dan harmonis. Dalam ekosistem sekolah, faktor-faktor biotik akan saling memengaruhi dan membutuhkan keterlibatan aktif satu sama lainnya. Faktor-faktor biotik yang ada dalam ekosistem sekolah di antaranya adalah: Murid, Kepala Sekolah, Guru, Staf/Tenaga Kependidikan, Pengawas Sekolah, Orang Tua, Masyarakat sekitar sekolah. Selain faktor-faktor biotik yang sudah disebutkan, faktor-faktor abiotik yang juga berperan aktif dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran di antaranya adalah: Keuangan, sarana dan prasarana.

 

  • Buatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan ‘Pemimpin Pembelajaran  dalam Pengelolaan Sumber Daya’ dan bagaimana Anda bisa mengimplementasikannya di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah.  

Pemimpin dalam pengelolaan sumber daya merupakan sebuah kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi ekosistem sekolah,  mengelola dan memanfaatkan berbagai aset yang dimiliki oleh sekolahnya dalam rangka mewujudkan visi dan misi sekolah serta untuk mencapai peningkatan mutu pendidikan di sekolah dan untuk mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid.

Sebagai pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya sekolah seharusnya memanfaatkan seluruh aset atau sumber daya yang ada sebagai kekuatan aset yang dimiliki untuk mendorong sebuah perubahan transformasi pendidikan dalam mewujudkan merdeka belajar bagi murid dan guru.

Untuk mengimplementasi peran pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya didalam kelas, sekolah dan masyarakat sekitar yaitu dengan:

1. Memahami terlebih dahulu bagaimana menjadi pemimpin pembelajaran dalam pengeloaan sumber daya

2.  Melakukan pemetaan 7 aset utama yang dimiliki sekolah

3.  Membuat rencana program sebagai pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya

4.  Melakukan koordinasi dengan Kepala Sekolah sebagai pemangku kebijakan

5. Mensosialisasikannya kepada rekan sejawat rencana yang sudah dibuat dan materi yang sudah dipelajari untuk berbagi praktik baik

6. Mengelola sumber daya menggunakan pendekatan berbasis aset saat melakukan kegiatan di sekolah.

7. Berkolaborasi dengan semua pihak terkait di sekolah untuk meminta umpan balik dari pemetaaan berbasis aset

8.  Mengarsipkan hasil dalam mengelola sumber daya di sekolah untuk mendorong dan memberdayakan aset yang dimilikinya


  • Jelaskan dan berikan contoh bagaimana hubungannya pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas.  

Pengelolaan sumber daya dan proses pembelajaran murid memiliki hubungan yang erat karena sumber daya yang baik akan mendukung pembelajaran yang lebih bervariasi. Ketika kita sudah memetakan sumber daya maka kita akan mengetahui apa yang akan kita berikan pada siswa kita dan dengan pemetaan ini pula maka kita mengetahui apa yang harus dilakukan. Aset atau sumber daya ini apabila dikelola dengan tepat dapat membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih baik. Suasana /lingkungan yang menyenangkan akan membangun ekosistem sekolah yang wellbeing sehingga proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas.

 

  • Berikan beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan dengan materi lain yang Anda dapatkan sebelumnya selama mengikuti proses Pelatihan Guru Penggerak.

Kaitannya dengan Filosofi Ki Hadjar Dewantara

Menurut Ki Hadjar Dewantara, Pendidikan adalah suatu proses memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Seorang pemimpin harus mampu mengelola aset utama yang dimiliki sekolah yaitu modal manusia (guru dan murid). Pemimpin harus memastikan para gurunya melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada murid sehingga murid dapat berkembang sesuai dengan kodratnya baik kodrat alam maupun kodrat zaman. Dengan demikian maka murid akan dapat memaksimalkan minat, bakat dan potensi yang dimilikinya sebagai bekal mereka dalam menjalani kehidupannya.

Kaitannya dengan Nilai dan Peran Guru Penggerak

Seorang pemimpin harus mampu mengelola modal manusia yang dimiliki oleh sekolahnya yaitu guru yang memiliki nilai-nilai guru penggerak dalam kesehariannya yaitu mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid. Dengan diterapkannya nilai-nilai ini maka sekolah akan dapat mewujudkan murid yang memiliki profil pelajar Pancasila yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, berkebhinekaan global, bergotong-royong serta kreatif. Selain itu , nilai-nilai ini menjadi nilai positif yang harus dimiliki seorang pemimpin untuk mengelola sumber daya agar efektif dan efisien.

Kaitannya dengan Visi Guru Penggerak dan Budaya Posistif

Seorang pemimpin harus mampu menyusun visi dan misi yang jelas, terarah dan tentunya visi tersebut harus berpihak pada sumber daya yang dimiliki sekolah. Melalui penerapan Inkuiri Apresiatif dengan menggunakan tahapan BAGJA, seorang pemimpin akan dapat melakukan perubahan di sekolah dengan berbasis sumber daya yang akan menggerakkan warga sekolah untuk melakukan perubahan positif. Perubahan positif yang dilakukan secara konsisten maka akan melahirkan budaya positif.

Kaitannya dengan Pembelajaran Berdiferensiasi, Sosial Emosional dan Coaching

Dalam melaksanakan pembelajaran seorang pemimpin harus mampu melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan minat, bakat dan profil siswa atau yang dikenal dengan pembelajaran berdiferensiasi. Untuk melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi ini maka seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk memetakan aset/sumber daya yang dimiliki oleh siswanya. Sehingga pembelajaran yang dilaksanakannya akan bermakna bagi siswa.

Dalam pengelolaan sumber daya, guru sebagai pemimpin pembelajaran harus memiliki Kompetensi Sosial Emosional (KSE) yang baik sehingga membantu mengelola stress dalam pemanfaatan sumber daya dan pengambilan keputusan dengan kesadaran penuh. Potensi-potensi dan kekuatan yang dimiliki oleh siswa dapat kita kembangkan lebih jauh dengan memperhatikan social emosional siswa. Sebagai seorang pemimpin kita harus memahami social emosional siswa, sehingga ketika ada siswa kita yang mengalami permasalahan maka kita akan dapat memberikan layanan berupa coaching. Coaching bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan menggali potensi-potensi yang dimiliki siswa untuk dapat dikembangkan. Dengan demikian maka siswa akan dapat berkembang dengan maksimal. Selain itu, teknik coaching sangat diperlukan untuk menggali kekuatan dan potensi yang dimiliki oleh sekolah dalam menemukan solusi dari masalah dengan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki.

Kaitannya dengan Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

Pada modul ini seorang pemimpin sudah mempelajari bagaimana caranya mengambil sebuah keputusan dengan sebaik-baiknya ketika berada dalam suatu dilema etika dengan berpegang pada 4 paradigma dilema etika,  3 prinsip dilema etika serta 9 langkah harus dilewati ketika mengambil dan menguji keputusan. Dalam pengeloaan aset/sumber daya juga dibutuhkan kemampuan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan saat akan melaksanakan pengelolaan sumber daya yang dimiliki. Ketrampilan pengambilan keputusan yang bertanggungjawab dan sesuai dengan nilai-nilai kebajikan universal sangat diperlukan untuk merumuskan kebijakan dan program yang tepat. Sebagai seorang pemimpin dalam pembelajaran, pengelolaan sumber daya harus sesuai dengan visi dan misi yang telah diprogramkan dan dapat dilakukan dengan pendekatan Inkuiri Apresiatif (tahapan BAGJA) sehingga dapat memanfaatkan kekuatan yang dimiliki oleh stakeholder sekolah yang merupakan aset sekolah.

 

  • Ceritakan pula bagaimana hubungan antara sebelum dan sesudah Anda mengikuti pelatihan terkait modul ini, serta pemikiran apa yang sudah berubah di diri Anda setelah Anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul ini.

Sebelum mempelajari materi dalam modul ini, saya lebih banyak melihat sesuatu dari sudut pandang masalah. Saya terbiasa memulai perencanaan program dengan mengevaluasi dari kekurangan yang ada dan masih sangat terbatas memulai dengan mengutamakan aset dan kekuatan yang dimiliki.

Setelah mempelajari materi dalam modul ini, mulai merubah mindset dari berbasis kekurangan menjadi berbasis kekuatan. Mulai terjadi perubahan pada diri saya dalam cara pandang merencanakan program dengan lebih focus pada aset atau kekuatan yang dimiliki. Saya mencoba menerapkan dengan mengorganisasikan kompetensi dan sumber daya yang dimiliki sekolah dengan berdiskusi dan berkolaborasi dengan komunitas praktisi sehingga mampu melahirkan program yang lebih baik.

Setelah mempelajari modul ini, saya berharap mampu menjadi guru yang dapat memfasilitasi dan menuntun murid untuk lebih memaksimalkan potensi kreativitas yang mereka miliki. Saya berharap mampu mengelola ketrampilan social emosional dan menerapkan coaching untuk memetakan aset yang dimiliki diri sendiri, murid dan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan belajar murid dalam rangka menciptakan ekosistem sekolah yang aman, nyaman dan berdampak terwujudnya merdeka belajar menuju Profil Pelajar Pancasila.

 

RANCANGAN TINDAKAN – INKUIRI APRESIATIF (BAGJA)

PRAKARSA PERUBAHAN

Menciptakan pembelajaran yang menyenangkan  

TAHAPAN

Pertanyaan

Daftar tindakan/ riset/ penyelidikan yang perlu dilakukan untuk mendapatkan jawaban

B-uat pertanyaan (Define)

        Membuat pertanyaan utama yang akan menentukan arah investigasi kekuatan/potensi/ peluang;

        Menggalang atau membangun koalisi tim perubahan

Bagaimana menciptakan pembelajaran yang menyenangkan?

-   Memberikan angket kepada murid

-   Menggali informasi dari pengalaman rekan sejawat

A-mbil pelajaran (Discover)

        Menyusun pertanyaan lanjutan untuk menemukenali kekuatan/potensi/ peluang lewat investigasi;

        Menentukan bagaimana cara kita menggali fakta, memperoleh data, diskusi kelompok kecil/besar, survei individu, multi unsur

 

 

-   Bagaimana contoh pembelajaran yang menyenangkan bagi murid yang sudah dilakukan selama ini ?

-   Apa saja sarana prasarana yang mendukung pembelajaran yang menyenangkan bagi murid yang sudah dilakukan selama ini?

 

 

-   Melakukan observasi

-   Melakukan studi informasi melalui kajian Pustaka maupun studi digital

-   Melakukan pemetaan aset dan potensi yang ada di murid, sekolah maupun lingkungan.

G-ali mimpi (Dream)

        Menyusun deskripsi kolektif bilamana inisiatif terwujud;

        Mengalokasikan kesempatan untuk berproses bersama, multiunsur (kapan, di mana, siapa saja).

 

 

-   Bagaimana kelas ideal yang mendukung pembelajaran yang menyenangkan?

 

 

-   Mencari referensi  kriteria pembelajaran yang menyenangkan

-   Mencari referensi  kelas yang ideal untuk pembelajaran yang menyenangkan

 

J-abarkan rencana (Design)

       Mengidentifikasi tindakan konkret yang diperlukan untuk menjalankan langkah-langkah kecil sederhana yang dapat dilakukan segera,dan langkah berani/terobosan yang akan memudahkan keseluruhan pencapaian;

         Menyusun definisi kesuksesan pencapaian

 

 

-   Bagaimana Langkah-langkah pembelajaran menyenangkan yang dilakukan?

-   Bagaimana indikator keberhasilan pelaksanaan program pembelajaran yang menyenangkan?

 

 

-   Menyusun Langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program pembelajaran

-   Menyusun indikator keberhasilan dalam bentuk angket sesuai kriteria

A-tur eksekusi (Deliver)

        Menentukan siapa yang berperan/ dilibatkan dalam pengambilan keputusan;

        Mendesain jalur komunikasi dan pengelolaan rutinitas (misal: SOP, knowledge management, monev/refleksi)

 

 

-  Siapa dan bagaimana peran pihak-pihak yang terlibat dalam program?

-  Bagaimana monitoring dan evaluasi serta refleksi dilakukan?

 

 

-   Memetakan aset sumber daya manusia dan melakukan pembagian tugas sesuai kebutuhan

-   Menyusun angket monev dan refleksi untuk murid, guru dan observer


Dokumentasi Aksi Nyata Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

Responden Siswa



Kolaborasi dengan rekan sejawat - MGMP Matematika Sekolah (Berbagi pengalaman)


 


Kolaborasi CGP SMAN 2 dengan Kepala Sekolah




Kolaborasi dengan rekan sejawat SMA Negeri 2 Surakarta



 



6 komentar:

  1. Mantap mb tatik, sangat detail dan menginspirasi. Good job sister .

    BalasHapus
  2. Menyemangati sekaligus membuat jadi belajar lagi...👍👍

    BalasHapus
  3. Sangat bermanfaat Bu Tati.. semakin rajin aja buat artikel..

    BalasHapus

AKSI NYATA PMM TOPIK KURIKULUM MERDEKA

  Berikut  link Aksi Nyata PMM Topik Kurikulum Merdeka :   https://youtu.be/NevMoREapCQ Berikut link UMPAN BALIK Aksi Nyata PMM Topik Kuriku...