Taman Literasi dengan
Program We Read We Happy sebagai Bentuk Penerapan VCO (Voice, Choise,
Ownership) di SMA Negeri 2 Surakarta.
Setelah 2 tahun taman literasi vacum akibat pandemi, melalui
hak suara murid yaitu angket dan wawancara maka mereka mengusulkan untuk
menggalakkan kembali taman literasi. Filosofi “menumbuhkan padi”, Ki Hajar
Dewantara mengingatkan kita bahwa dalam mewujudkan pembelajaran yang berpusat
pada murid, kita harus secara sadar dan terencana membangun ekosistem yang
mendukung pembelajaran murid sehingga mampu memekarkan mereka sesuai dengan
kodratnya. Sebagai seorang guru kita harus memberikan kebebasan kepada anak
untuk mengembangkan bakat dan minatnya sesuai dengan pilihan mereka. Taman
Literasi dengan Program We Read We Happy, dapat mengembangkan kepemilikan murid
karena merupakan Kegiatan Ko-kurikuler dan Kegiatan Ekstrakurikuler yang
dikembangkan sebagai wahana untuk mengekspresikan kreativitas murid yang
mendukung literasi dan pengembangan ketrampilan 4C di sekolah. Selain itu,
program ini menjadi ajang untuk menciptakan interaksi sosial yang positif dan
bijaksana.
Program ini juga diharapkan mampu mewujudkan pembelajaran
diferensiasi karena setiap anak memiliki bakat dan minat yang berbeda untuk
menghasilkan karyanya. Adanya kesadaran diri akan minat dan bakatnya serta
kepedulian terhadap lingkungan merupakan pengembangan kompetensi sosial
emosional di sekolah.
Kegiatan Taman
Literasi dengan Program We Read We Happy ini memuat 3 aspek kepemimpinan murid
yaitu :
a. Suara (Voice)
Pada kegiatan
taman literasi ini banyak menampung ide murid terkait dengan :
1.
Bagaimana mimpi dan
harapan mereka tentang taman literasi kedepannya. Hal ini diwujudkan dengan
adanya wawancara dan angket.
2.
Koordinasi tim jurnalistik
dan perwakilan kelas untuk membuat RAB dan desain gambarnya serta rencana
pelaksanaannya.
b. Pilihan (Choice)
Pada kegiatan Taman
Literasi dengan Program We Read We Happy ini memberikan kesempatan mereka
untuk memilih dan mengelola ide atau usulan murid yang didapat dari
wawancara dan angket kemudian diputuskan melalui cara pengambilan
keputusan yang arif dan bijaksana.
c. Kepemilikan (Ownership)
Melalui
kepanitiaan yang dibentuk siswa dari koordinasi tim jurnalistik dan perwakilan
kelas maka murid- murid bekerjasama melaksanakan komitmen
pilihannya. Mereka bergotong royong, mewujudkan apa yang menjadi pilihan secara
bersama-sama.
Berdasarkan asset based thinking tersebut maka CGP
berkolaborasi dengan sekolah memfasilitasi dan mendukung Taman Literasi dengan
Program We Read We Happy. Adanya modal/aset sekolah, mulai dari aset manusia; guru,
kepala sekolah, tenaga kependidikan, murid, aset sosial, fisik, lingkungan,
politik, agama dan budaya serta finansial diberdayakan maka menunjang
keberhasilan program ini.
DOKUMENTASI
Gambar 1. Kolaborasi CGP SMA Negeri 2 Surakarta dalam
memetakan aset dan membahas program sekolah yang berdampak murid.
Gambar 2. Wawancara dengan murid dan penyebaran angket
lewat google form.
Gambar 3. Koordinasi tim jurnalistik dan perwakilan siswa.
Gambar 4. Hasil koordinasi (Desain taman literasi dan RAB
dari siswa)
B. PERASAAN (FEELING)
Berangkat dari hal inilah saya termotivasi dan
terinspirasi untuk selalu menetapkan semua program atau kegiatan yang berdampak
pada murid. Melalui aksi nyata modul 3.3. ini, murid sebagai Student
Agency diharapkan dapat menjadi solusi terbaik dalam pelaksanaan program
sekolah, yang mengedepankan kepemimpinan murid melalui aspek suara (voice) ,
pilihan (choice) dan kepemilikan (ownership) di dalam ruang lingkup kegiatan
baik intra, ko dan ekstra kurikuler di sekolah.
Gambar 5. Murid bergotong royong, mewujudkan apa yang menjadi pilihan
secara bersama-sama.
D. PENERAPAN KE DEPAN (FUTURE)
Kedepannya dengan kekuatan kolaborasi dari CGP
SMA Negeri 2 Surakarta dan kekuatan aset yang kami miliki, kami bertekad untuk
melakukan perubahan yang lebih baik di sekolah ini. Kami terus belajar dan
berkolaborasi dengan semua civitas akademik untuk perencanaan program yang
berdampak murid yang mengakomodasi suara
(voice) , pilihan (choice) dan kepemilikan (ownership). Program yang berdampak pada murid akan menjadi program
berkelanjutan di sekolah dengan menerapkan tahapan BAGJA (paradigma inkuiri). Dan sebagai tindak lanjut sebuah
kegiatan adalah untuk setiap bulannya mengadakan monitoring dan evaluasi serta
refleksi.
SALAM GURU PENGGERAK
GURU BERGERAK … INDONESIA MAJU
Siippp.....melatih siswa tuk mengapresiasikn ide nya...sukses tuk CGP Smada
BalasHapusTerimakasih Bu Mita...Siap
BalasHapusmaterinya oke.. ruang oke...tim nya oke
BalasHapusTerimakasih pak Darsono 🙏🙏
Hapusmantapp...ditunggu...aksi selanjutnya.👍
BalasHapusSiap...Terimakasih Bu Yuni...
HapusLuar biasa bu Tatik...aksi nyata yang menginspirasi
BalasHapusAksi Nyata kita bersama Bu Dwi Apri...Kolaborasi CGP SMA Negeri 2 Surakarta jos gandos....
HapusKeren Bu Tatik... Sukses selalu.. Next project ya...
BalasHapusProject kita bersama Bu Irma...semangat untuk melakukan perubahan
Hapusalhamdulilah, luar biasa, bagus dan menginspirasi kita semua mb tatik, sukses CGP Smada
BalasHapusHasil kolaborasi kita bersama Miss...CGP SMAN 2 Surakarta
Hapusluar biasa sekali ibu... terus berkarya dan selalu menginspirasi... sukses selalu
BalasHapusTerimakasih Bu Raditya...Sukses selalu juga buat Ibu
Hapus