Rabu, 09 Februari 2022

AKSI NYATA SOSIALISASI BUDAYA POSITIF

 Video Aksi Nyata Sosialisasi Budaya Positif


Peran pendidik sesuai dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara yaitu bahwa kita harus menuntun dan menumbuhkembangkan anak sesuai dengan kodratnya sehingga kita dapat mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. 

Peran pendidik dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila sangatlah penting. Karena pendidik yang terampil dan kompeten berkonstribusi aktif dalam mewujudkan profil tersebut. Maka dalam diri pendidik harus tertanam nilai-nilai guru penggerak yaitu mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid. Dimana nilai-nilai ini akan menguatkan perannya sebagai guru penggerak yaitu menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antar guru dan mewujudkan kepemimpinan murid. Dengan tertanam nilai dan peran guru penggerak maka akan lebih mudah mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

Nilai dan peran guru penggerak ini sangat penting untuk mewujudkan visi guru penggerak yaitu mewujudkan peserta didik yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlaq mulia, mandiri, gotong royong, berkebinekaan global, bernalar kritis serta kreatif. Dalam menyusun visi seorang guru penggerak harus melakukan pemetaan kekuatan yang terdapat dalam sekolahnya. Pemetaan kekuatan ini menggunakan pendekatan Inkuri Apresiatif yaitu sebuah pendekatan managemen perubahan yang berkolaboratif dan berbasis kekuatan psikologi positif dan pendekatan positif. Dalam penerapan IA kita menggunakan  tahapan BAGJA yaitu (Buat Pertanyaan Utama, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan Rencana, Atur Eksekusi).

Agar visi tersebut dapat terlaksana dengan baik maka budaya positif harus tumbuh dan dikembangkan di sekolah. Hal ini dikarenakan berkaitan langsung dengan kualitas dan mutu sekolah. Budaya Positif adalah adalah nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan di sekolah yang berpihak pada murid agar murid dapat berkembang menjadi pribadi yang kritis, penuh hormat dan bertanggung jawab. Budaya Positif akan membantu pencapaian visi dan misi sekolah. Untuk menciptakan budaya positif disekolah perlu adanya kolaborasi dengan berbagai pihak.

Peran saya dalan menciptakan budaya positif yang ada di lingkungan sekolah dengan menerapkan konsep-konsep berikut:

-       Disiplin positif yang dimaksud adalah disiplin diri, yang memiliki motivasi internal. Sebagai pendidik, tujuan kita adalah menciptakan anak-anak yang memiliki disiplin diri sehingga mereka bisa berperilaku dengan mengacu pada nilai-nilai kebajikan universal dan memiliki motivasi intrinsik, bukan ekstrinsik.

-       Sebagai seorang pendidik kita harus memahami motivasi perilaku peserta didik kita. Karena hal ini sebagai acuan kita untuk lebih lebih mengenal potensi/karakteristik peserta didik dan mengembangkannya secara maksimal sesuai dengan kodratnya.

-       Posisi kontrol seorang guru adalah pencapaian posisi Manajer, di mana di posisi inilah murid dapat menjadi pribadi yang mandiri, merdeka, dan bertanggung jawab atas segala perilaku dan sikapnya, yang pada akhirnya dapat menciptakan lingkungan yang positif, nyaman, dan aman.

 

-       Keyakinan kelas adalah suatu keyakinan yang disepakati bersama didalam kelas dimana akan lebih memotivasi seseorang dari dalam, atau memotivasi secara intrinsik. Siswa akan lebih tergerak dan bersemangat untuk menjalankan keyakinannya, daripada hanya sekedar mengikuti serangkaian peraturan.

-       Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka, dengan karakter yang lebih kuat. Restitusi juga adalah proses kolaboratif yang mengajarkan murid untuk mencari solusi untuk masalah, dan membantu murid berpikir tentang orang seperti apa yang mereka inginkan, dan bagaimana mereka harus memperlakukan orang lain .

 

 

Refleksi mengenai keseluruhan budaya positif

Setelah mempelajari mengenai budaya positif yang meliputi konsep disiplin positif, motivasi perilaku, keyakinan kelas, pemenuhan kebutuhan dasar, posisi control, dan segitiga restitusi,dengan tertanamnya konsep-konsep budaya positif tersebut maka akan lebih mudah mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

 

Rancangan Tindakan untuk Aksi Nyata

Judul Modul             : Budaya Positif

Nama Peserta            : Sri Hartati

Latar Belakang :

Hal yang mendasari saya untuk melakukan kegiatan ini adalah belum adanya keyakinan kelas yang dipahami oleh siswa dan warga sekolah.

 

Linimasa tindakan yang akan dilakukan:

-          Desember minggu ke-4 :  Sosialisasi pada teman sejawat tentang Filosofi Pendidikan KHD dan Budaya Positif

-          Desember minggu ke-4 : Umpan balik kepada siswa tentang pembelajaran selama ini

-          Januari minggu ke-1 (awal pembelajaran semester 2) : Sosialisasi Budaya Positif pada siswa.

-          Januari minggu ke-2 : Pembentukan Keyakinan Kelas yang menumbuhkan disiplin diri 

 

Tujuan :

Agar siswa memiliki motivasi instrinsik dalam menjalankan disiplin positif dengan membentuk Keyakinan Kelas dan mentaatinya

 

Dukungan yang dibutuhkan:

-          Kepala Sekolah sebagai pemangku kebijakan di sekolah

-          Siswa dan guru sebagai pelaksana pembelajaran

-          Orang tua pendukung dan pengawasan di rumah

-          Sarana prasarana pendukung pelaksanaaan pembelajaran

 

Tolak Ukur :

-          Terbentuknya Keyakinan kelas

-          Pelaksanaan disiplin positif sesuai dengan Keyakinan Kelas

-          Terbentuknya kolaborasi murid dan guru

 

 

 

Laporan Aksi Nyata Sosialisasi Budaya Positif

AKSI NYATA PMM TOPIK KURIKULUM MERDEKA

  Berikut  link Aksi Nyata PMM Topik Kurikulum Merdeka :   https://youtu.be/NevMoREapCQ Berikut link UMPAN BALIK Aksi Nyata PMM Topik Kuriku...